PDM Kabupaten Garut - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kabupaten Garut
.: Home > Berita > PEMUDA AKTOR PERUBAHAN

Homepage

PEMUDA AKTOR PERUBAHAN

Kamis, 29-12-2016
Dibaca: 1700

PEMUDA DAN AKTOR PERUBAHAN

AGUS RAHMAT NUGRAHA[1]

(Wakil Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Garut)

Berbagai perubahan di dunia selalu digerakkan oleh sebuah ideology[2] besar. Perubahan social politik di sebuah negara tidak akan dilahirkan dalam suasana yang vakum, tetapi selalu berdialektika dengan pandangan dunia yang dianut seseorang atau kelompok sosial. Maka dalam perspektif konstruktivisme, realitas sosial ini merupakan hasil konstruksi manusia. Dan sebagai bagian dari bangsa, sesungguhnya kita sedang mengalami banyak ujian, mulai dari kegaduhan politik yang terus menerus tanpa akhir, yang diringi oleh banyak krisis yang dialmi, sebut saja ekonomi, hukum, sosial, pendidikan,  budaya, akhlak atau bahkan agama dan kepercayaan, yang semua itu menjadi problematika kemanusiaan kita dalam bingkai bermasyarakat dan berbangsa.

Dengan demikian perubahan adalah keharusan, dan  untuk perubahan ini harus mulai dari perubahan paradigma[3] (cara pandang) dalam melihat semua problematika tersebut. Dan setelah itu barulah siapa actor perubahan tersebut.  Dalam kata-kata bijak  disebutkan bahwa  Asy-syabab waro’a jami’ttaghoyyurot (bahwa dibalik setiap perubahan, maka pemuda adalah pemeran utamanya). Barangkali tepat sebagaimana yang disampaikan oleh Bung Karno dalam pernyataan berikut :“berikan aku 1000 orang tua, maka akan kupindahkan gunung semeru” dan berikan aku 10 pemuda, maka akan kuguncang dunia”. Lebih lanjut Prof. Benedict Anderson menyatakan berbicara tentang perjalanan sejarah Indonesia adalah bericara tentang pergerakan kaum muda[4] yang selalu memberi warna.

            Dalam firman Allah SWT disebutkan :“Kalian adalah umat terbaik yang dikeluarkan kepada manusia: menyuruh pada yang ma’ruf, mencegah kemungkaran, dan beriman kepada Allah”[5]. Berdasarkan ayat ini kepemimpinan pemuda haruslah memiliki tiga (3) kekuatan, yakni : (1) Progresif dalam melaksanakan dan mendukung kebajikan; (2)Berani dan Proaktif mencegah kemunkaran dan keterbelakangan; dan (3)Aktif meningkatkan keimanan kepada Allah SWT semata.

Jika dilihat dari karakteristik yang disebut oleh al-Qur’an di atas, maka ciri-ciri seperti progresif, berani, proaktif, dan aktif mirip seperti yang disebut dalam khazanah kependudukan kita sebagai penduduk usia produktif. Penduduk usia produktif adalah penduduk antara usia 15-59 tahun. Produktif adalah tindakan kreatif yang menghasilkan sesuatu. Tindakan produktif tercermin dari tindakan, kerja keras, kerja cerdas, mampu bersikap mandiri, tidak mengabaikan spiritualitas  dan visioner. Pemuda produktif adalah pemuda yang memiiki banyak karya, aktif dan energik dalam bekerja.

Beberapa kebiasaan yang bisa menjadikan seseorang menjadi produktif antara lain: (1) proaktif, (2) mulai dengan akhir dalam pikiran, (3) dahulukan yang utama, (4) berpikir menang/menang dan bukan menang/kalah, (5)  berusaha mengerti terlebih dahulu baru dimengerti, (6) wujudkan sinergi dan (7) mengasah kualitas.[6] Dari 7 kebiasan ini jelas terlihat tahap-tahap yang perlu dikembangkan oleh para pemuda, dan secara garis besar dikelompokkan menjadi tiga (3) bagian besar, yaitu: pertama, Kemenangan Pribadi (jadilah proaktif, mulai dengan akhir dalam pikiran, dan dahulukan yang utama); kedua, Kemenangan Publik/Masyarakat (Berpikir menang/menang, berusaha mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti, dan wujudkan sinergi); dan ketiga, Pembaharuan (mengasah kualitas).

Sebagai bagian akhir dari tulisan ini, penulis ingin mengajak para pemuda dimana pun untuk memperhatikan kata-kata bijak berikut :masa lalu adalah pelajaran, masa dpan adalah harapan, dan masa kini adalah masa-masa beramala dan berjuang.  Maka untuk hal ini diperlukan semangat bahwa SAYA PEDULI DENGAN MASA MUDA SAYA, sebab masa muda saya adalah salah satu yang akan dihisab di yaumil qiyamah kelak, disamping perihal  usia, ilmu, dan harta. Maka sekali lagi saya peduli alias  I CARE dengan masa muda saya. Maka susunlah kekuatan berikut I  atau saya untuk ber C (commitment/berkeyakinan), untuk ber A (Achievment/memiliki motivasi), untuk ber R (responsibility/bertanggungjawab) dan untuk ber E (Enthusiast/semangat) dalam mengisi masa-masa berjuang ini, agar kelak memperoleh harapan dan sekaligus kemenangan.



[1]Penulis adalah Wakil Ketua III Staida Muhammadiyah Garut dan anggota PDM Garut 2015-2020.

[2]Banyak definisi tentang  ideology yang dikemukakan para ahli, antara lain apa yang dikemukakan oleh Destutt de Tracy yang menyebutkanideology sebagai kumpulan gagasan  untuk menemukan visi yang komprehensif, atau ideology dalam pandangan Hafidh Sholeh dimaknai sebagai pemikiran yang mempunyai ide berupa konsepsi rasional (aqidah aqliyah) yang meliputi aqidah dan solusi  atas seluruh problem kehidupan manusia.

[3]Perubahan Paradigma pertama kali dikenalkan oleh Thomas Kuhn.

[4]Sebagai perbandingan perhatikan apa dikemukakan oleh Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah yang  mengklasifikasi usia manusia sebagai berikut :Anak-anak (aulad), yaitu usia sejak lahir hingga akhir baligh;Pemuda (syabab), yaitu sejak akal baligh hingga 40 tahun;Dewasa (kuhul), yaitu usia antara 40-60 tahun; danTua (syuyukh), yaitu usia antara 60 tahun sampai meninggal.

[5] Qur’an Surat Ali- Imron ayat 110.

[6] Idiom 7 Kebiasaan ini digagas pertama kali oleh Stephen R. Covey dalam The 7 Habits of Hifhly Effective People, 2010.


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website